Berlomba dalam kebaikan |
Ada juga yang mengibaratkan bulan suci ramadhan ini sebagai bulan obral yang supermarketnya terdapat di mana-mana serta terbuka sepanjang saat dan setiap waktu, menawarkan aneka macam komoditi dengan harga yang sangat sangat murah. Yang diperlukan untuk meraihnya hanya sedikit usaha untuk melangkah satu dua langkah. Bahkan menampakkan keinginan pun – walau tidak melangkah – dapat mengundang pemilik supermarket itu mengirimkan sekian banyak hadiah untuk merangsang kita melangkah ke sana. Dalam bahasa agama, keinginan melangkah itu adalah dinamai niat yang tulus untuk berbuat kebajikan.
Banyak alternatif kebajikan yang dapat dilakukan di bulan suci ini. Kita tidak perlu terlalu sedih, jika salah satu ibadah yang kita inginkan tidak dapat kita lakukan karena satu dan lain hal. Kita tidak dapat mengaji karena kesibukan yang kita jalani, kita tidak dapat menghidupkan malam dengan qiyamul lail karena desakan pekerjaan ataupun tekanan keadaan, situasi dan kondisi yang luar biasa, Masih banyak lapangan kebaikan lainnya yang dapat kita kerjakan yang tidak menguras banyak waktu dan tenaga.
Namun demikian, kendati banyak lapangan kebajikan yang tersedia, mengamalkan dan mengerjakan ibadah yang disukai oleh Allah swt dan RasulNya serta memilih ibadah itu sebagai prioritas, tentu adalah lebih baik dan sangat dianjurkan.
Yang perlu kita ingat adalah, dalam berinteraksi dengan Allah, walaupun semua ibadah dan amalan adalah menguntungkan, namun dalam mengerjakannya tidak ada istilah high atau low risk – selama memenuhi kriteria yang ditetapkan-Nya – bahkan bisa jadi ada situasi tertentu yang menjadikan jenis amalan dan perbuatan baik tertentu, menjadi lebih bernilai dikerjakan pada waktu-waktu tertentu ketimbang pada saat yang lain. Di sinilah diperlukan kearifan kita serta pengetahuan kita untuk melihat skala prioritas amalan yang sesuai dengan kondisi kita masing-masing.
Allah swt berfirman:
لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَ عَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَ اغْفِرْ لَنَا وَ ارْحَمْنَآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. Ia mendapatkan pahala (dari kebaikan) yang telah diusahakannya dan mendapatkan siksa (dari kejahatan) yang telah dikerjakannya". (Qs. Al-Baqarah: 286)
Para ulama telah merumuskan sebuah konsep dalam kaidah fiqih bahwa La Itsâra fi al-qurbah (Tidak perlu mengalah dalam hal upaya mendekatkan diri kepada Allah). Hal ini maksudnya adalah karena lapangan pengabdian dan ibadah kepada Allah swt amat sangat luas dan tidak terbatas, sehingga jika kita telah mengerjakan dan mempertahankan amal ibadah yang Anda pilih, maka pihak lain seandainya tidak memperoleh kesempatan yang sama, maka ia masih dapat menemukan lapangan ibadah lain yang tidak terhitung luar biasa banyaknya.
Kabaikan sekecil apapun yang kita lakukan pasti akan diperhitungkan oleh Allah swt, demikian pula dengan kejahatan, kejahatan sedikit apapun pasti pula akan diperhitungkan oleh Allah swt, Allah berfirman:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ وَ مَنْ يَعْمَلْ مِثْقالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula" (Qs. Zalzalah: 7-8)
Karena itulah, berlomba-lombalah kita melakukan amal kabaikan sebanyak-banyaknya, karena itulah yang akan menjadi penyelamat kita kelak di akhirat, hari dimana tiada pertolongan yang ada selain pertolongan Allah, hari dimana tidak ada pengampunan selain pengampunan Allah, hari dimana tidak ada syafa’at selain syafa’at Allah dan orang-orang pilihan Allah, dan hal ini tidak mungkin terwujud jika kita tidak menanam benih kebaikan selama kita hidup di dunia.
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيْعًا إِنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"berlomba-lombalah (dalam berbuat) kebaikan. Di mana pun kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (Q.S. Al-Baqarah [2]: 148).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar konstruktif dengan bahasa yang sopan dan bijak, terimakasih