26 Juli 2013

Ada Apa Dengan Lailatul Qadar?

Kita sering mendengar pembicaraan mengenai malam lailatul qadar, yaitu suatu malam yang terdapat dalam bulan ramadhan, dan menurut riwayat biasanya terdapat pada 10 malam terakhir dalam bulan Ramadhan.

Sebenarnya apa rahasia dibalik keutamaan malam lailatul qadar sehingga kita kaum muslimin sangat dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah kita dalam malam-malam 10 yang terakhir itu.

MAKNA RAMADHAN

Sebagaimana kita ketahui, bahwa bulan ramadhan artinya adalah bulan pembakaran dosa, hal ini dapat diketahui dari asal kata ramadhan itu sendiri berasal dari kata “ramidha” atau “Ar-Ramadh” yang dalam bahasa Arab berarti panas terik matahari yang membakar dan menghanguskan, karena itulah Ramadhan disebut bulan pembakaran dosa, yaitu karena sifatnya sebagai momentum bagi manusia untuk membakar dosa-dosa mereka dan menghanguskannya.

Bulan ini adalah hadiah tak terhingga dari Allah swt kepada manusia yang memahami benar bagaimana sikap dan prilaku manusia, Allah mengetahui bahwa tidak ada manusia yang terlepas dari dosa dan kesalahan, karena itulah Allah menjadikan satu bulan bagi mereka untuk membakar dosa-dosanya serta menebus segala kesalahannya yang telah lalu, inilah yang disebut dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh keutamaan dimana sekali saja kebaikan dilakukan manusia, maka mereka akan memperoleh pahala yang berlipat ganda, sehingga memberatkan timbangan amal kebaikannya pada hari kiamat kelak.

Sehingga setelah mereka berusaha beribadah sebaik-baiknya pada bulan ini, Allah swt memberikan predikat bagi mereka di akhir bulan ramadhan dengan kefitrian, fitri berarti suci, aidil fitri berarti kembali kepada kesucian, maksudnya adalah manusia telah kembali kepada fitrahnya yang suci karena telah memanfaatkan momentum bulan pembakaran dosa ini dengan melakukan amal kebaikan yang telah Allah lipat gandakan pahala dan ganjarannya.

Namun dengan segala keutamaan yang terdapat dalam bulan Ramadhan ini apakah semua manusia memanfaatkannya dengan baik? Apakah semua manusia akan memperleh gelar fitri pada akhir bulan ramadhan? Jawabannya tidak, terdapat mereka yang lalai, mereka telah tahu bagaimana keutamaan bulan Ramadhan itu, namun hal itu belum dapat menjadi penggerak bagi mereka untuk memanfaatkannya, bahkan lebih dari itu, bulan ini malah menjadikannya dapat berbuat dosa dan kesalahan lebih banyak.

Karena itulah Allah menjadikan lailatul Qadar pada 10 malam terakhir, sebagai kasih sayang dan kesempatan terakhir dari Tuhan kepada mereka yang masih leka dan terlena, supaya mereka terpecut untuk memanfaatkannya dengan baik, serta melakukan dan meningkatkan amal ibadah dengan sebaik-baiknya.

Allah swt berfirman:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Dan tahukah kamu apakah malam lailatul Qadr itu? Yaitu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3).

Dari ayat ini dapatlah dipahami bahwa malam lailatul Qadr adalah lebih baik daripada seribu bulan. Jika kita mengambil perumpamaan melakukan ibadah pada malam ini sama dengan beribadah seribu bulan, sedangkan Seribu bulan sama dengan kurang lebih 83 tahun, maka dengan kata lain jika kita berzikir satu kali saja pada malam ini, maka sama dengan kita berzikir selama 83 tahun, jika kita bersedekah sekali saja pada mala mini, maka sama dengan kita bersedekah selama 83 tahun, jika kita sekali saja melakukan amal ibadah lainnya, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, berdo’a, berbuat baik, jujur, amanah, silahturrahmi, dll. Maka sama dengan kita melakukannya selama 83 tahun, padahal usia kita belum tentu mencapai 83 tahun untuk melakukan semua amal ibadah dan kebaikan ini.

Tidak salah jika pada ayat lain Allah swt banyak sekali bertanya kepada kita:

فبایالا ربکما تکذبان

“Maka nikmat yang mana lagi yang kamu dustakan?” (Qs. Ar-Rahman)     

Ada baiknya kita melihat bagaimana Rasulullah saw beramal pada bulan Ramadhan, khususnya pada 10 malam terakhir pada bulan ini, padahal diketetahui bahwa beliau adalah utusan Allah swt, Rahmat dan Ampunan serta surge Allah bukan hal yang diragukan lagi atasnya, namun dengan segala kelebihan dan keutamaan itu, beliau tidak mengurangi amal ibadahnya pada bulan ini, bahkan ibadahnya melebihi ibadah manusia lain yang telah tentu bergelimangan dengan dosa dan kesalahan khususnya pada 10 malam terakhir di bulan ini.

Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah ra. ia berkata:

کان رسول الله (ص) اذا دخل العشر ای العشر الاخیر من رمضان شد المئزره، و احیا لیله، و ایقظ اهله (متفق علیه)

“Adalah Rasulullah saw apabila memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan beliau mengencangkan surbannya (yakni meningkatkan amal ibadahnya), menghidupkan malam-malamnya dengan ibadah, serta membangunkan keluarganya untuk berbadah” (HR. Muttafaqun Alaih)

Dalam Hadis lain dari Rasulullah saw disebutkan:

تحرو لیلة القدر فی الوتر من العشر الاواخر من رمضان

“Carilah lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (HR. Bukhari)

Semoga pada 10 akhir bulan Ramadhan ini kita dapat meningkatkan amal ibadah kita dengan melaksanakan shalat, berzikir dan berdo’a, serta membaca al-Qur’an karena ketiga amal inilah amalan yang utama untuk kita lakukan pada bulan Ramadhan, disamping amalan lainnya. Mudah-mudah kita termasuk menjadi hambaNya yang fitri dan suci pada akhir bulan Ramadhan nanti, amin.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar konstruktif dengan bahasa yang sopan dan bijak, terimakasih